Tipe orang indonesia di luar negeri

10.18

post ini saya tulis berdasarkan pengalaman dan pengamatan saya sendiri yang saat ini sedang merantau. saya sendiri termasuk dalam beberapa tipe sekaligus. post ini jujur saya tulis demi keberlangsungan hidup blog saja, agar blog ada isinya. itu saja tidak lebih.

1. Tipe Kaget
     Tipe pertama adalah tipe yang paling banyak mendominasi beranda Facebook saya, maka dari itu saya tidak terlalu aktif lagi di sosial media tersebut. tipe orang yang baru keluar indonesia biasanya masih kaget karena semua hal baru. rasanya mungkin persis sama ketika kita bangun pagi lalu mandi kemudian keramas memakai air dingin. semua hal selalu ingin di share, iya semua. contohnya melihat daun di jalan berwarna ungu berserakan waktu musim gugur. kemudian daun ungu tersebut di foto lalu di apload dengaan caption panjang, lebar dan puitis. guys, it just a trash!. contah lain yakni salju atau musim dingin. banyak sekali orang yang nge post salju di tangan, foto pas turun salju, foto boneka salju buatannya dan tidak lupa caption syukur puja puji sebagai pelengkapnya. dan tentunya captionnya juga tidak kalah panjang, lebar dan puitis seperti daun ungu sampah tadi. saya jadi ingat pengalaman saya pertama kali melihat salju, kalau tidak salah waktu itu bulan desember 2016. pagi itu saya bangun dan membuka gorden, lalu tampaklah langit berwarna abu-abu dan genteng-genteng tetangga mendadak putih. dengan masih menggenakan pijama saya keluar rumah lalu menggambil segenggam salju dan mencicipinya. rasa, tekstur dan bentuknya persis seperti es serut di penjual es campur atau es doger pinggir jalan, tidak ada bedanya.sama. menurut saya orang-orang yang memuja salju di sosial media atau di film-film korea hanya belum tau saja betapa malu dan sakitnya terpeleset di pinggir jalan gara salju yang menumpuk di trotar jalan.

2. Tipe demam pulang
    tipe yang pasti semua perantau rasakan yakni kangen dan ingin segera pulang ke indonesia. fase ini memang normal untuk orang yang hidup di negara asing yang segalanya di dalamnya juga asing. karena hakekat manusia memang ingin kembali kerumah, makan masakan ibu dan berbincang sambil minum kopi bersama ayah, liburan ke kampung nenek dan sebagainya.  tapi jika berlebihan rasa ini juga sangat menggangu apalagi jika lagi-lagi di curhatkan ke sosial media. karena menyebabkan si pembaca juga ikut rindu rumah atau indonesia. saya sendiri menggalami masa ini ketika sudah delapan atau sembilan bulan di Jerman. setelah bulan itu berlalu, rasa itu hilang sendiri. terganti dengan beban hidup, tanggung jawab dan masalah-masalah baru yang harus di selesaikan disini. tapi terkadang ada orang yang sudah lama disini masih tetap homesick. kalau boleh saya menyarankan pulang saja, karena di luar negeri bukan tempat orang mudah mengeluh, lemah dan manja.

3. Tipe tenang
    orang yang sudah melewati beberapa tahun di luar negeri biasanya masuk dalam kategori ini. orang-orang dalam tipe yang jarang sekali nge post di sosial media. mereka punya sosial media tapi untuk punya-punya an saja. atau hanya untuk membaca status-status orang tipe pertama dan kedua sambil tertawa. karena dalam fase ini mereka sudah punya fokus lain, yakni semester yang semakin bertambah yang tentunya semakin sulit dan membuat stres. atau mahasiswa yang sudah lulus dan sedang dalam pencarian kerja. orang-orang seperti ini juga tidak menutup kemungkinan pemikirannya sudah berkembang dan mengikuti arus pemikiran orang di sekitarnya. teman-teman saya orang jerman tidak mempunyai banyak sosial media seperti mereka. aplikasi sosmed di smartphone mereka paling banter whatsapp dan facebook atau paling banter instagram. di facebookpun mereka tidak aktif menulis status dan share foto atau video. facebook mereka pergunakan untuk apdate informasi berita atau sedang ada event menarik apa di kota mereka. karena setiap akhir pekan setiap kota memiliki acara tersendiri, entah itu teater, konser musik, pasar malam, pesta kembang api, secondhand markt dan lain-lain sesuai musim.saya sendiri pernah di protes oleh teman saya yang orang jerman. mereka protes karena isi beranda mereka penuh foto dan status saya, sungguh sejak saat itu saya berhenti menulis sesuatu tidak penting di facebook. saya diinsyafkan oleh orang-orang kafir :-)

4. Tipe tertutup
    orang masuk kedalam tipe ini adalah orang yang memang tidak ingin `´dunia´´ tahu kalau dia sedang berada di luar negeri. tipe orang yang setahun sekali update foto profil. bahkan foto terakhir yang mereka apload adalah foto terakhir mereka ketika berada di bandara Soekarno-Hatta bersama keluarga ketika mereka berpisah, itu saja. tipe orang ini adalah yang paling saya suka, karena kebanyakan dari mereka humble tidak ada kabar tiba-tiba lulus s2 atau bahkan s3. tipe orang yang sedikit bicara dan banyak bekerja.

5. Tipe pindah pantat
    orang yang masuk dalam tipe ini adalah orang yang sudah tahunan tinggal di luar negeri tapi perilaku masih sama dengan orang tipe pertama.  mereka berperilaku selaknya orang yang baru pertama kali datang, upload foto tulisan di salju, waktu hangout minuman wine nya yang di zoom in kamera, kemana-mana bawa tongsis dan lain sebagainya. kenapa saya beri label pindah pantat doang? karena menurut saya tidak ada yang mereka pelajari selama mereka tinggal disini. tidak ada nilai baik yang mereka contoh dari lingkungan yang mereka tinggali sekarang. mungkin iya perubahan seseorang tidak ditandai dengan perubahan perilaku mereka di sosial media. tapi jika mereka belajar pasti mereka berubah, tidak stagnan seperti orang baru datang.

terserah kalian masuk kategori tipe mana saja, yang paling penting. jangan lupa pulang. indonesia butuh kalian untuk re-generasinya. Bung karno sudah tidak butuh 10 pemuda untuk mencabut semeru dari akarnya lagi. melainkan Jokowi yang butuh pemuda-pemuda lulusan negara maju yang dengan ikhlas mundur untuk pulang. karena pulang bukan sebuah kemunduran, melainkan untuk melesat bersama. bukankah melesat bersama lebih baik dari maju sendirian?

walaupun banyak negeri ku jalani, yang mahsyur permai di kata orang. tetapi kampung dan rumahku di sanalah ku rasa senang. tanahku tak kulupakan. engkau ku banggakan  -ibu Soed-

You Might Also Like

0 komentar