mari bicara kegagalan

10.41



            -gagal itu bukan pertanda penyelesaian, justru itu adalah permulaan-
seperti daun-daun yang berjatuhan di musim gugur. karena kadang ranting yang tak berdaun juga terlihat indah. daun-daun dan bunga-bunga itu berjatuhan untuk menjadi daun-daun dan bunga-bunga baru di musim selanjutnya.

          Siapapun makhluk di dunia pasti pernah gagal. SIAPAPUN. sebut saja para ilmuwan paling hebat sepanjang peradaban manusia pun pernah gagal. betapa ratusan kali Thomas Alva Edison melewati kegagalan hingga dapat menyalakan sebuah bola lampu. Brian Acton pernah gagal bekerja di Perusahaan jejaring sosial Facebook. kemudian dia menciptakan jejaring sosial kesukaan saya, WhatsApp. yang kemudian perusahaan tersebut di akusisi oleh Facebook. perusahaan yang dulu menolaknya. J.K Rowling, penulis imajinatif yang sangat saya kagumi. Pencipta tokoh sihir dengan guratan luka di dahi yang amat saya gilai. siapa sangka naskah Harry Potter dulunya gagal masuk penerbitan sebanyak 12 kali. 20 Tahun kemudian, naskah yang belasan kali di tolak penerbit itupun terjual jutaan kopi dan di terjemahkan ke 73 bahasa.

        lalu saya sendiri. entah ini beruntung atau tidak. tapi saya jarang menemui kegagalan. dari kecil hidup saya normal, keluarga saya bahagia dan serba cukup dari segi waktu, kasih sayang hingga finansial. saya juga lolos dari beberapa Ujian yang menyeramkan, UAN dan SNMPTN. kegagalan ujian pertama saya alami ketika saya berada di semester 4. saya tidak lulus ujian ZIDS ( Zertifikat Indonesische Deutsche Studierende) semacam sertifikt yang wajib dimiliki setiap mahasiswa sastra Jerman seluruh indonesia. dan beberapa hari lalu saya baru saja menemui kegagalan pada ujian  penting guna pendaftaran di Universitas. waktu mendapat email penggumuman, yang ada di pikiran saya detik itu hanya 'sepertinya ini waktunya pulang'.

       saya mengenal beberapa orang yang juga sedang menghadapi kegagalan ujian. sebagai teman kami hanya saling menguatkan. tapi selalu saja ada peran antagonis di dunia ini. yang malah menyudutkan kami, karena kami tidak lulus ujian. perlu diingat, dalam displin ilmu ada 7 macam kecerdasan. jika ada manusia yang pintar menggambar, kemungkinan dia tidak pandai berhitung pun sebaliknya. ada orang yang unggul dalam ilmu bahasa, ada juga orang  yang unggul dalam bidang antariksa. jadi jika ada orang yang mencela orang lain karena orang itu tidak unggul dalam satu bidang, maka orang tersebut juga mencela yang menciptakan segala sesuatu. manusia mungkin pasti gagal, tapi yang saya percaya Tuhan tidak menciptakan produk gagal. setiap apapun di bumi dan gugusan planet ini pasti mempunya makna. contohnya Nyamuk, serangga yang kita anggap sangat menggangu. bayangkan berapa orang yang mempunyai lapangan pekerjaan di pabrik Baygon, Autan, Tiga Roda dan berbagai produksi pembasmi nyamuk lainnya. mereka mempunyai pekerjaan karena adanya nyamuk. lalu masih ada manusia lain yang mencela manusia lainnya karena di anggap tidak berguna.
         kembali pada masalah kegagalan saya. benar, waktu itu , saya kehilangan harapan. saya harus mengikuti ujian selanjutnya yang diadakan tahun depan, dan itu artinya waktu saya akan molor satu tahun. saya sudah membayangkan, di usia 26 tahun. usia dimana teman sepantaran saya yang lain sudah mantap. sedangkan saya masih saja di ambang ketidak tentuan. kerja masih serabutan tak tentu arah, akhir pekan dan waktu senggang meringkuk di perpustakan. dan hasilnya, masih juga gagal. ada satu malam, ketika saya lelah sekali ingin tidur tapi pikiran masih terbawa hasil ujian. sebenarnya yang saya cari ini apa? yang saya perjuangkan ini sepenting apa? hingga saya berani jauh hidup sendiri di negeri yang sama sekali baru.
   
    lalu keesokan paginya, di pagi buta dengan malasnya saya berangkat menuju tempat kerja mengendarai sepeda. saya hirup udara dingin sekaligus segar ini dalam-dalam. betapa jarang orang yang berkesempatan seperti saya. bersepeda di jalur khusus pesepeda dengan lalu lintas pagi yang tidak padat.  hidup di negeri 4 musim, berkawan dengan orang dari berbagai negara, mengenal berbagai pekerjaan baru, berinteraksi dengan banyak sekali orang dari berbagai ras, warna kulit dan penganut aliran atau agama berbeda. betapa banyak orang diluar sana yang ingin berada di posisi saya saat ini.
       
   
    petang menjelang sore, smartphone saya berdering, tertulis ibuk lengkap dengan tampilan foto wanita paruh baya atasan bluse putih dan celana bahan hitam. ibu idola sepanjang masa.
 "Halo rus, sampeyan gakpopo a?" (kamu gak apa-apa kan?)
oh ternyata bapak yang berada di balik telepon. belum saya menjawab pertanyaan itu, bapak sudah menyambar lagi.
" kok bapak tadi malam mimpi gak enak ya, sampeyan sehatkan?
lalu saya menjawab
" kulo sehat kok pak. bapak itu yang harus jaga kesehatan, jangan suka makan makanan berlemak lagi, jangan lupa minum wedang jeruk tiap pagi sebelum sarapan dan gulanya dikit aja".
saya memang cerewet sekali tentang kesehatan mereka, terutama bapak yang menderita diabetes turunan. jawaban panjang lebar dari sayapun hanya di sahut dengan suara rendah oleh bapak.
" iya..iya bapak jaga makan kok, kan biar bisa lihat kamu wisuda lagi".

betapa Tuhan punya banyak cara untuk mencharge hambanya yang benar-benar sedang lemah setelah menghadapi kegagalan.

You Might Also Like

0 komentar