Hari Jadi

13.00







-karena sejarah tercipta bukan lewat aksara belaka, namun tertulis dengan peluh bahkan darah-
Rusi,2016


                         Hari ini aku sengaja mengambil perjalanan pagi menuju kota yang sudah lama ingin aku kunjungi yakni Münster. Menurut penuturan banyak orang, kota ini adalah kota paling ramah dan cantik di wilayah Nordrhein-Westfalen. Dan benar saja, ketika aku tiba di sana aku disambut pengguna sepeda yang ramah lalu-lalang di sekitar kota. Berbeda dengan Amsterdam yang menurutku sangat agresif dan kurang aturan ketika bersepeda persis seperti pemotor Indonesia. ketika aku sampai di Stasiun utama kota Münster jujur aku benar-benar belum tahu mau apa dan mau kemana. Maka aku putuskan untuk singgah sejenak di McDonalds guna mendapatkan fasilitas Wifi Gratis.
                      Tidak seperti perjalananku yang lain yang telah terencana naik kereta yang mana, tiba jam berapa, ke tempat wisata naik bus apa dan jalan kaki berapa lama. Kali ini aku ingin 'mengalir' saja mengikuti intuisi. Ada saatnya aku amat stress dengan semua rencana hidupku, list yang aku buat setahun kedepan atau target yang harus dicapai hari ini. aku lelah hampir tiap hari berkejar-kejaran dengan waktu dan kemauanku. Khusus hari ini, aku hadiahkan hari ini untuk diriku sendiri. Mulai dari makan Hamburger dan kentang goreng McDonalds yang amat sangat aku hindari hingga berjalan menyusuri kota tanpa bantuan Google Maps. Hasilnya sungguh tak terduga, secara acak aku mengunjungi museum dan gereja yang luar biasa cantik. Hingga langkahku berakhir di depan Istana yang merupakan icon kota Münster. Di bangku taman persis di belakang Istana bergaya barok itulah Post ini aku tulis.
                  Tepat hari ini, 3 Tahun lalu aku sedikit mengabaikan nasehat Orang tuaku untuk tidak meninggalkan rumah. Keputusan yang sampai saat ini tidak akan aku sesali. sejak saat itu 13 agustus menjadi hari yang amat bersejarah melebihi hari lahirku. Karena di Hari itu aku seperti lahir kembali menjadi manusia baru di tempat dan bahasa yang baru. 3 Tahun berlalu sejak hari itu, aku benar-benar merasakan perubahan signifikan menjadi seorang individu. jika ini adalah sebuah perjalanan pelayaran, maka aku baru saja menepi dari Samudra menuju Antartika.Gelap,dingin,mencekam namun ada Aurora dengan kilatan warna yang tak biasa menari-nari di ujung sana. Ujung yang aku sendiri sebenarnya tidak tahu letaknya dimana.
             lewat catatan digital ini aku sampaikan, Terima Kasih banyak orang tuaku, yang melahirkan dan membekaliku banyak ilmu dan teladan yang baik bagiku. kepada Teman-temanku yang aku kenal khususnya yang aku kenal selama di Jerman. lewat kalian aku belajar banyak tentang apa itu arti perjuangan. Pernah suatu kali aku hampir saja menyerah dan sudah melihat-lihat harga tiket pesawat. di malam yang sama aku berdoa, jika memang bukan jalanku disini aku ikhlas pulang ke Indonesia. tapi ternyata doaku di ijabah dan aku masih saja disini. menanti kepastian yang belum pasti. seorang sahabat pernah bilang kepadaku,

   "betapa banyak teman-teman seusiamu yang menginginkan posisi sepertimu, kuliah di Jerman tapi tak ada kesempatan dan peluang. dan kamu yang sudah disini tinggal mejalankan dan berjuang masih saja mengeluh dan ingin pulang. gak malu?"

kiranya nasehat sahabatku tersebut adalah tamparan besar untukku. umat yang kufur nikmat sepertiku.

dan tidak Lupa aku ucapkan terima Kasih untuk Jerman khususnya Bielefeld dan seluruh isinya, rumah keduaku. tempat dimana aku bertemu orang-orang luar biasa dan juga mantan-mantan yang tidak kalah bangsatnya. terima kasih telah menjadikanku rakyat yang minoritas tapi diwaktu yang sama juga mengharuskanku menjadi orang yang harus berdiri membela diri sendiri. standing for my self. untuk kalian yang bernasib sama sepertiku. jauh dari rumah, keluarga, dan jajanan masa kecil. bertahanlah jika memang kalian tetap ingin bertahan. jika kalian ingin menyerah, menyerah saja. tapi janji! nanti kalian tidak akan bilang "seandainya dulu aku bertahan".

karena sejarah tercipta bukan lewat aksara belaka, namun tertulis deng peluh bahkan dengan darah

You Might Also Like

0 komentar